Sabtu, 21 Mei 2011

Sehat dan Cantik Dengan Zaitun


”Allah Berfirman tentang Zaitun :
”Yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya,(yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak disebelah timur dan tidak pula disebelah baratnya, yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api” {An-Nuur:35}
Imam Tirmidzi dan Ibnu Majah meriwayatkan dengan isnad yang jayyid, dari hadits Abu Hurairah, Nabi kita Shalallahu alaihi wassalam bersabda:
makanlah minyak zaitun dan minyakilah dengannya, karena ia berasal dari pohon yang penuh barakah”
Kemudian Ibnul Qayyim melanjutkan lagi bahwa :
Kualitas minyak zaitun tergantung dari kualitas buah zaitun.Perasan dari buah yang masak adalah yang paling baik.Minyak dari buah zaitun masih mentah bersifat dingin dan kering. minyak dari buah zaitun yang merah berkualitas menengah dan dari buah zaitun yang hitam memiliki sifat yang panas dan lembab secara seimbang.Ia bermanfaat untuk membebaskan racun dan mengeluarkan cacing.semua jenis minyak ini menghaluskan kulit dan menghambat tumbuhnya uban. air zaitun yang asin baik untuk bekas luka karena kebakaran dan menguatkan gusi.Sedangkan daun zaitun digunakan untuk mengobati luka, gatal-gatal dan mencegah keringat. (Zaadul Maad hal:333)

Tak heran bila orang-orang Arab banyak mengkonsumsi buah zaitu dan sekaligus minyaknya ini. Diantara mereka ada yang cukup dengan menyantap minyak zaitun dengan roti Arab saja..Biasanya kaum wanita Arab meminyaki rambut mereka dengan minyak zaitun sebelum tidur kemudian berkeramas keesokan harinya menjadikannya lebat , tidak mudah rontok dan panjang.

Selain itu bagi para ibu muda (akhwat) yang sedang mengandung ternyata minyak zaitun inipun dapat dipakai untuk mengoles bagian perut yang terkadang gatal dan mengurangi guratan di seputar perut bila rajin menggunakannya, insya Allah.Para pakar kecantikan modern menggunakan minyak zaitun dalam pembuatan krem kecantikan mereka untuk menghilangkan guratan setelah melahirkan.
Mengenal lebih dalam lagi tentang zaitun, ini,Buah zaitun yang diawetkan sering digunakan sebagai campuran hidangan seperti salad, pizza, mezze dari Yunani atau untuk campuran tapas dari Spanyol.
Dalam dunia kuliner, selain buah zaitun utuh, minyaknya pun sangat terkenal. Minya zaitun yang berwarna kuning pucat sampai hijau tua merupakan minyak nabati tak jenuh tunggal. Tentu saja dapat pula menambah nilai gizi pada masakan. Ada tiga jenis minyak zaitunyang dijual di pasaran. Biasanya tersedia dalam kemasan
botol atau kaleng besar. Ada dua jenis zaitun yaitu yang berwarna hijau dan
hitam. Sampai saat ini Spanyol dan Itali masih merupakan negara terdepan dalam
memproduksi minyak zaitun.
buah dari tanaman yang banyak tumbuh di daratan Mediterania ini, uga dipakai untuk menjaga kemulusan dan kecantikan kulit para ratu Romawi dan Mesir pada zaman dahulu dan itu bukan merupakan rahasia lagi.
Tampaknya, keyakinan bangsa Romawi terhadap khasiat zaitun kini telah terungkap. Buktinya, para ahli pun berpendapat bahwa nutrisi yang terkandung dalam buah zaitun berguna secara fisiologis dan klinis. Secara fisiologis, zaitun bermanfaat untuk mempercepat proses pencernaan. Sedangkan secara klinis, ia memiliki fungsi sebagai pencegah kanker usus, penyakit kandung kemih, penyakit jantung, dan mampu mampu menurunkan kadar kolesterol.
Pohonnya yang selalu hijau di sepanjang tahun memberi manfaat yang berlimpah bagi kesehatan. Mulai dari kayunya yang keras, buahnya baik yang mentah maupun yang matang, sampai minyaknya, dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
Selain itu, manfaat zaitun bagi dunia farmasi dan kimia sangat banyak
ini dikarenakan kandungan minyaknya yang tergolong tak jenuh tunggal. Limbah minyak zaitun sendiri masih dapat dipergunakan sebagai bahan bakar, pupuk dan makanan hewan dan minyak pelumas. Sedangkan, biji zaitun dapat digunakan sebagai produk cetakan plastik. Dalam dunia kecantikan buah zaitun juga turut berperan, terbukti beberapa produk kecantikan juga banyak yang menggunakan buah ini.

Minyak zaitun (olive oil) merupakan ‘obat’ andalan bangsa Mesir dan Romawi kuno sejak jaman dulu kala. Sampai sekarang pun minyak zaitun sangat populer bagi bangsa Mesir hingga Mediterania, bukan hanya sebagai bagian dari masak-memasak, tetapi juga berperan menjaga kesehatan mereka.
Hal ini dibuktikan oleh Dimitros Trichopoulus, profesor dari Harvard School of Public Health di AS yang menyelidiki hubungan antara banyaknya konsumsi minyak zaitun dengan pertumbuhan kanker payudara.
Dari penelitian yang melibatkan sedikitnya 2300 wanita diketahui bahwa wanita yang mengkonsumsi minyak zaitun lebih dari satu kali dalam sehari memiliki peluang terkena kanker payudara 25 % lebih rendah dibanding wanita yang kurang mengkonsumsi minyak zaitun.Dan, kenyataannya wanita Mesir dan Mediterania lebih sedikit terkena kanker payudara dibanding dengan wanita Amerika.
“Minyak zaitun banyak mengandung vitamin E yang sangat dibutuhkan untuk menghentikan kerusakan sel-sel pemicu kanker. Selain itu juga, mengandung polifenol yang berperan sebagai penghadang radikal bebas”, ungkapnya lagi.
Jadi kita semua telah mengetahui betapa barakahnya pohon ini.Untuk ukhti muslimah yang senang luluran maka minyak zaitun inipun dapat digunakan untuk luluran sebelum mandi,insya Allah bila rutin di gunakan maka kulit ukhti akan tampak lebih halus dan segar.Nah,mengapa tidak dicoba…jangan lupa bila ada saudara-saudara kita yang ingin safar umrah ataupun haji selain titip air zam-zam sebagai oleh-oleh tak ada salahnya minta pula dikirimi minyak zaitun beserta buahnya.Wallahu ‘alam bish-shawwab.

Sumber:
1.Zaadul Maad,Ibnul qayyim Al-Jauziyah,Pustaka Azzam,1990M
Dikutip dari :

http://jilbab.or.id/archives/307-sehat-dan-cantik-dengan-zaitun/

Uji Ilmiah Produk Herbal & Produk2 Pengobatan Nabi

Beberapa waktu yang lalu, kebetulan saya ikutan semacam seminar yang diisi oleh seorang Dokter yang memprakarsai pembentukan Klink Sehat di berbagai daerah
nama Dokternya dr. Agus Rahmadi.
Topik yang dibahas adalah tentang Pengobatan Nabi.
Beliau membahas uji ilmiah akan pengobatan Nabi.
Salah satunya beliau menguji tentang Madu.
Ketika pengujian tersebut beliau berkerjasama dengan seseorang dari BATAN kalo gak salah beliau menyebut nama Ibu Endang Rahayu.
Dan beliau foto, hasil2 pengujian tersebut.
Bahwa hasilnya dari foto tersebut madu akan menolak setidaknya 3 jenis bakteri.
Yang pertama Salmonella Typhosa, yang ke2 E.Colli, dan yang ke-3 …waduh …lupa
Sehingga Dokter itu bilang ke jamaah, bahwa dia menjamin,jika orang minum madu setelah makan, Insya Allah dia tidak akan terkena penyakit Typhus.
Beliau juga memaparkan khasiat aneka macam pengobatan Nabi lainnya..
Tak terasa waktu 2 jam terasa singkat, walau banyak pertanyaan dari jamaah terkait pengobatan Nabi, baik yang spesifik langsung tentang tata caranya maupun yang bersifat umum, dokter harus cepat2 balik karena HP nya sudah di miscall 20 kali  , sepertinya ditunggu pasien di kliniknya 
Juga ditanyakan juga ke dokter tersebut mengenai apakah herbal bisa menyebakan penyakit ginjal.
Dokternya malah menjawab..Justru yang menyebabkan penyakit Ginjal itu obat2 kimiawi…
Kalo Herbal tidak menyebabkan sakit Ginjal, kalau kebanyakan dosisnya paling hanya mencret aja
Ibaratnya kayak makan sayuran aja minum herbal itu, karena memang dari tumbuh2an.
yah…simplenya kayak makan sayur bayam aja lah…
Begitu apa yang diutarakan dokter tersebut
Cuma kalo kebanyakan, tentu walau tidak separah kalo kebanyakan bahan2 kimiawi, tentu saja tidak bagus juga utk tubuh..tapi masak sih..misal makan buah mengkudu doyan sampai 1 kg dalam 1 hari heheheh , pasti secara alami tubuh akan menolak langsung, entah jadi mual, enek, atau lainnya..itu mekanisme alami bahwa tubuh menolak makanan tersebut.
Kalo saya pikir…
Selama ini jamu yang dirazia adalah jamu yang dicampur dengan obat2 kimiawi..sehingga di razia..kalo murni jamu dari herbal kayaknya gak dirazia kok…apalagi kalo ijinnya komplit
Sehingga yang bahaya itu yang saya tangkap kok malah obat2 kimiawi ya…..bener gak ya logika saya…:)
Kalo dia kebanyakan bisa menyebabkan sakit ginjal dll.
(Bukan berarti obat2 kimiawi tidak ada manfaatnya lho…)
Saya hanya menggarisbawahi, jangan sampai kita apriori terhadap obat2 herbal.
Ini juga saya tanyakan ke dokter tersebut, kenapa sekarang banyak dokter yang apriori dengan obat2 Herbal Thibbun Nabawi..
Dokternya sendiri juga bilang kalo dulu ketika lulus kuliah dia juga apriori, alhamdulillah sejalan dengan banyaknya bukti2 ilmiah, dan pengalaman di lapangan, alhamdulillah pola pikirnya banyak berubah.
Demikian sekilas sharing informasi.
Semoga bisa bermanfaat.
Baarakallahu fikum

Dikutip dari:

Senin, 16 Mei 2011

Cintai Aku dengan Sebenar-benar Cinta

Kenapa ga tanya ama orang yang tau tentang aku dengan benar
Kamu hanya tanya kepada orang2 dijalanan yang memberimu kabar hoak
Yang kebanyakan mereka memusuhiku
Bagaimana kau akan tau aku dan apa yang menjadi mauku
Ngakunya memilikiku namun tak kau ketahui apa mauku
Ngakunya mencintaiku namun kau menyakitiku terus dan terus
Parahnya lagi kau tak sadari itu
Apa sebenarnya maumu
Kalau memang ga mau setia tinggalkan saja aku
Kau tak jauh beda dengan musuh dalam selimut
Namun begitu pintu maaf selalu terbuka menyambutmu
Untuk kembali merangkulku
Dan mencintaiku dengan sebenar-benarnya cinta
Serta dengan mengetahui siapa aku dan sebenar-benarnya tentang diriku
Hingga kau kan temui betapa damai, tentram, dan mulia hidup bersamaku

Sabtu, 14 Mei 2011

Permata Hidup

Di Madinah ada seorang wanita cantik shalihah lagi bertakwa. Bila malam mulai merayap menuju tengahnya, ia senantiasa bangkit dari tidurnya untuk shalat malam dan bermunajat kepada Allah. Tidak peduli waktu itu musim panas ataupun musim dingin, karena disitulah letak kebahagiaan dan ketentramannya. Yakni pada saat dia khusyu’ berdoa, merendah diri kepada sang Pencipta, dan berpasrah akan hidup dan matinya hanya kepada-Nya.
Dia juga amat rajin berpuasa, meski sedang bepergian. Wajahnya yang cantik makin bersinar oleh cahaya iman dan ketulusan hatinya. Suatu hari datanglah seorang lelaki untuk meminangnya, konon ia termasuk lelaki yang taat dalam beribadah. Setelah shalat istiharah akhirnya ia menerima pinangan tersebut. Sebagaimana adat kebiasaan setempat, upacara pernikahan dimulai pukul dua belas malam hingga adzan subuh.
Namun wanita itu justru meminta selesai akad nikah jam dua belas tepat, ia harus berada di rumah suaminya. Hanya ibunya yang mengetahui rahasia itu. Semua orang ta’jub. Pihak keluarganya sendiri berusaha membujuk wanita itu agar merubah pendiriannya, namun wanita itu tetap pada keinginannya, bahkan ia bersikeras akan membatalkan pernikahan tersebut jika persyaratannya ditolak. Akhirnya walau dengan bersungut pihak keluarga pria menyetujui permintaan sang gadis.
Waktu terus berlalu, tibalah saat yang dinantikan oleh kedua mempelai. Saat yang penuh arti dan mendebarkan bagi siapapun yang akan memulai hidup baru. Saat itu pukul sembilan malam. Doa ‘Barakallahu laka wa baaraka alaika wa jama’a bainakuma fii khairin’ mengalir dari para undangan buat sepasang pengantin baru. Pengantin wanita terlihat begitu cantik. Saat sang suami menemui terpancarlah cahaya dan sinar wudhu dari wajahnya. Duhai wanita yang lebih cantik dari rembulan, sungguh beruntung wahai engkau lelaki, mendapatkan seorang istri yang demikian suci, beriman dan shalihah.
Jam mulai mendekati angka dua belas, sesuai perjanjian saat sang suami akan membawa istri ke rumahnya. Sang suami memegang tangan istrinya sambil berkendara, diiringi ragam perasaan yang bercampur baur menuju rumah baru harapan mereka. Terutama harapan sang istri untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan keikhlasan dan ketakwaan kepada Allah.
Setibanya disana, sang istri meminta ijin suaminya untuk memasuki kamar mereka. Kamar yang ia rindukan untuk membangung mimpi-mimpinya. Dimana di kamar itu ibadah akan ditegakkan dan menjadi tempat dimana ia dan suaminya melaksanakan shalat dan ibadah secara bersama-sama. Pandangannya menyisir seluruh ruangan. Tersenyum diiringi pandangan sang suami mengawasi dirinya.
Senyumnya seketika memudar, hatinya begitu tercekat, bola matanya yang bening tertumbuk pada sebatang mandolin yang tergeletak di sudut kamar. Wanita itu nyaris tak percaya. Ini nyatakah atau hanya fatamorgana? Ya Allah, itu nyanyian? Oh bukan, itu adalah alat musik. Pikirannya tiba-tiba menjadi kacau. Bagaimanakah sesungguhnya kebenaran ucapan orang tentang lelaki yang kini telah menjadi suaminya. Oh…segala angan-angannya menjadi hampa, sungguh ia amat terluka. Hampir saja air matanya tumpah. Ia berulang kali mengucap istighfar, Alhamdulillah ‘ala kulli halin. “Ya bagaimanapun yang dihadapi alhamdulillah. Hanya Allah yang Maha Mengetahui segala kegaiban.”

Ia menatap suaminya dengan wajah merah karena rasa malu dan sedih, serta setumpuk rasa kekhawatiran menyelubung. “Ya Allah, aku harus kuat dan tabah, sikap baik kepada suami adalah jalan hidupku.” Kata wanita itu lirih di lubuk hatinya. Wanita itu berharap, Allah akan memberikan hidayah kepada suaminya melalui tangannya.
Mereka mulai terlibat perbincangan, meski masih dibaluti rasa enggan, malu bercampur bahagia. Waktu terus berlalu hingga malam hampir habis.
Sang suami bak tersihir oleh pesona kecantikan sang istri. Ia bergumam dalam hati, “Saat ia sudah berganti pakaian, sungguh kecantikannya semakin berkilau. Tak pernah kubayangkan ada wanita secantik ini di dunia ini.” Saat tiba sepertiga malam terakhir, Allah ta’ala mengirimkan rasa kantuk pada suaminya. Dia tak mampu lagi bertahan, akhirnya ia pun tertidur lelap. Hembusan nafasnya begitu teratur. Sang istri segera menyelimutinya dengan selimut tebal, lalu mengecup keningnya dengan lembut. Setelah itu ia segera terdorong rasa rindu kepada mushalla-nya dan bergegas menuju tempat ibadahnya dengan hati melayang.
Sang suami menuturkan, “Entah kenapa aku begitu mengantuk, padahal sebelumnya aku betul-betul ingin begadang. Belum pernah aku tertidur sepulas ini. Sampai akhirnya aku mendapati istriku tidak lagi disampingku. Aku bangkit dengan mata masih mengantuk untuk mencari istriku. Mungkin ia malu sehingga memilih tidur di kamar lain. Aku segera membuka pintu kamar sebelah. Gelap, sepi tak ada suara sama sekali. Aku berjalan perlahan khawatir membangunkannya. Kulihat wajah bersinar di tengah kegelapan, keindahan yang ajaib dan menggetarkan jiwaku.
Bukan keindahan fisik, karena ia tengah berada di peraduan ibadahnya. Ya Allah, sungguh ia tidak meninggalkan shalat malamnya termasuk di malam pengantin. Kupertajam penglihatanku. Ia rukuk, sujud dan membaca ayat-ayat panjang. Ia rukuk dan sujud lama sekali. Ia berdiri di hadapan Rabbnya dengan kedua tangan terangkat. Sungguh pemandangan terindah yang pernah kusaksikan. Ia amat cantik dalam kekhusyu’annya, lebih cantik dari saat memakai pakaian pengantin dan pakaian tidurnya. Sungguh kini aku betul-betul mencintainya, dengan seluruh jiwa ragaku.”
Seusai shalat ia memandang ke arah suaminya. Tangannya dengan lembut memegang tangan suaminya dan membelai rambutnya. Masya Allah, subhanallah, sungguh luar biasa wanita ini. Kecintaannya pada sang suami, tak menghilangkan kecintaannya kepada kekasih pertamanya, yakni ibadah. Ya, ibadah kepada Allah, Rabb yang menjadi kekasihnya. Hingga bulan kedepan wanita itu terus melakukan kebiasaannya, sementara sang suami menghabiskan malam-malamnya dengan begadang, memainkan alat-alat musik yang tak ubahnya begadang dan bersenang-senang.
Ia membuka pintu dengan perlahan dan mendengar bacaan Al-Qur’an yang demikian syahdu menggugah hati. Dengan perlahan dan hati-hati ia memasuki kamar sebelah. Gelap dan sunyi, ia pertajam penglihatannya dan melihat istrinya tengah berdoa. Ia mendekatinya dengan lembut tapi cepat. Angin sepoi-sepoi membelai wajah sang istri. Ya Allah, perasaan laki-laki itu bagai terguyur. Apalagi saat mendengar istrinya berdoa sambil menangis. Curahan air matanya bagaikan butiran mutiara yang menghiasi wajah cantiknya.

Tubuh lelaki itu bergetar hebat, kemana selama ini ia pergi, meninggalkan istri yang penuh cinta kasih? Sungguh jauh berbeda dengan istrinya, antara jiwa yang bergelimang dosa dengan jiwa gemerlap di taman kenikmatan, di hadapan Rabbnya.

Lelaki itu menangis, air matanya tak mampu tertahan. Sesaat kemudian adzan subuh. Lelaki itu memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini, ia lantas menunaikan shalat subuh dengan kehusyuan yang belum pernah dilakukan seumur hidupnya.
Inilah buah dari doa wanita shalihah yang selalu memohonkan kebaikan untuk sang suami, sang pendamping hidup.
Beberapa tahun kemudian, segala wujud pertobatan lelaki itu mengalir dalam bentuk ceramah, khutbah, dan nasihat yang tersampaikan oleh lisannya. Ya lelaki itu kini telah menjadi da’i besar di kota Madinah. Memang benar, wanita shalihah adalah harta karun yang amat berharga dan termahal bagi seorang lelaki bertakwa. Bagi seorang suami, istri shalihah merupakan permata hidupnya yang tak ternilai dan “bukan permata biasa”. (Dari kumpulan kisah nyata, Abdur Razak bin Al Mubarak).

Rabu, 11 Mei 2011

Saat Bertemu Saudara

Islam adalah agama yang paling sempurna dari segala sisi. Islam mencakup hubungan manusia dengan Allah, sesamanya, bahkan dengan makhluk lainnya. Di antara kesempurnaan Islam adalah mengatur kehidupan seseorang muslim mulai sejak bangun tidur sampai tidur kembali.
Dalam aktivitasnya sebagai manusia, seorang muslim tentunya banyak bergaul dengan sesama. Berikut ini adalah sebagian adab seorang muslim tatkala bertemu dengan saudaranya sesama muslim.
A. Mengucapkan salam,dan lebih disunnahkan mendahului mengucapkan salam. Sebagaimana sabda Rasulullah `, “Orang yang menaiki kendaraan hendaknya mengucapkan salam kepada yang berjalan, orang yang berjalan hendaknya mengucapkan salam kepada yang duduk, dan yang terbaik di antara dua orang yang berjalan adalah yang terdahulu dalam mengucapkan salam” [H.R. Al-Bazzar dan Ibnu Hibban; dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani di dalam Kitab Shahih At-Targhib].
Mengucapkan salam kepada sesama muslim memiliki hikmah yang banyak, di antaranya:
  1. Menunjukkan sikap tawadhu’ (rendah hati) yang merupakan ciri seorang muslim.
  2. Menghilangkan perasaan takut antara orang yang bertemu.
  3. Menumbuhkan rasa saling sayang dan cinta antara keduanya.
  4. Saling mendoakan antara keduanya.
B. Saling berjabat tangan. Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad secara shahih, bahwasanya Anas bin Malik z berkata, “Dahulu para sahabat Nabi ` apabila bertemu mereka saling berjabat tangan, dan apabila  datang dari bepergian jauh mereka saling berpelukan” [H.R. Ath-Thabarani, dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani t].
Berjabat tangan akan menambah kasih sayang sesama muslim. Selain itu, berjabat tangan juga merupakan salah satu sebab diampuninya dosa-dosa. Nabi ` pernah bersabda yang artinya, “Tidaklah ada dua orang muslim yang saling bertemu kemudian berjabat tangan kecuali Allah akan ampuni keduanya sebelum mereka berpisah.” [H.R. Abu Dawud dan At-Tirmidzi; “Shahih lighairih” kata Asy-Syaikh Al-Albani].
C. Bermuka cerah ketika bertemu merupakan sedekah dan kebaikan bagi pelakunya. Rasulullah ` bersabda yang artinya, “Janganlah sekali-kali engkau meremehkan  kebaikan sekecil apapun. Meski hanya dengan bermuka cerah tatkala bertemu dengan saudaramu”. [H.R. Muslim dari sahabat Abu Dzar ].
Demikianlah beberapa adab yang dituntunkan Islam saat bertemu saudaranya muslim. Tentu, banyak hikmah yang bisa terkandung di dalamnya. Semoga kita dapat mengambil pelajaran darinya. Wa billahi taufiq. (Hammam)
sumber:

Larangan Masuk Masjid dengan Mulut Bau

Assalamu’alaikum warohmatulohhi wabarokatuh. Semoga Allah wata’ala merahmati ustadz, saya ingin menayakan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan larangan bagi orang yang memakan bawang merah dan bawang putih serta sejenisnya yang menimbulkan bebauan. Yaitu sehubungan dengan hadits dari Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhu, bahwa ia berkhutbah pada hari Jum’at kemudian berkata dalam khutbahnya: “Kemudian kalian, wahai manusia memakan dua pohon yang aku tidak melihat keduanya kecuali busuk : bawang merah dan bawang putih. Sungguh aku melihat Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila mendapati bau busuk kedua pohon tersebut dari seseorang dari seseorang di dalam masjid maka beliau memerintahkan agar orang tersebut dikeluarkan ke baqi’, karena itu barangsiapa memakan kedua pohon tersebut hendaklah dia menghilangkan (bau) kedua pohon tersebut dengan memasaknya (diriwayatkan oleh Muslim, Nasai, dan Ibnu Majah dan hadits ini dishohihkan Al Albani dalam shohih targhib wa tarhib 1/205).
Bagaimana dengan makanan lain yang baunya sama atau lebih busuk dari bawang putih dan bawang merah, seperti petai dan jengkol yang walaupun sudah dimasak kadangkala baunya masih tetap tercium? Apakah dibolehkan kita datang ke masjid setelah baunya dapat dihilangkan dengan menggosok gigi atau larutan penyegar mulut? Kemudian bagaimana dengan bau mulut seseorang perokok, apakah larangan ini juga berlaku bagi para perokok? Wassalamu ‘alaikum wa rohmatullahi wa barokatuh ( M Rizal, Jatinangor )
Jawab:
Wa’alaikum salam warohmatullahi wabarokatuh, saudara penanya semoga Allah juga merahmatimu, mengenai jawabannya, ada permasalahan yang perlu saudara ketahui, masalah pertama: bahwa memakan bawang merah, bawang putih atau yang sejenisnya adalah boleh dengan kesepakatan ahlil ilmi, hanya sedikit dari kalangan ahli dhohir yang menganggapnya haram dan sahabat Umar menganggapnya makruh bila tidak dimasak terlebih dahulu, tentu saja yang benar adalah boleh berdasarkan hadits Jabir bin Abdillah ketika disodorkan pada para sahabat Rosulullah, sayur-sayuran / lalab dari jenis buquul dan mereka enggan untuk memakannya karena menimbulkan bau yang tidak sedap, maka Rosulullah mengatakan, “Makanlah � (atau yang semakna dengan ini).” (HR Bukhori dan Muslim). Untuk lebih mudahnya silakan lihat dalam “Umdatul Ahkam” hadits nomor 123. Masalah kedua: berkenaan dengan hadits yang saudara kemukakan serta hadits-hadits lain yang ada kaitannya, perlu ada perincian sebagai berikut:
Pertama, jika memakan bawang merah atau bawang putih dengan maksud meninggalkan sholat jama’ah di masjid maka ini diharamkan.
Kedua, jika memakannya sekedar karena ingin menikmatinya atau karena menyukainya, ini tidaklah diharamkan (Lihatlah Syarhul Mumthi ala Zaadil Mustaqna: 4/454).
Ketiga, bagi yang memakannya diharamkan untuk masuk masjid bila masih tersisa baunya, ini pendapatnya Al Hanabilah, ibnu Jarir, dan yang lainnya, berkata Imam Nawawi dalam Syarh Shohih Muslim: “Berkata para Ulama: di dalam hadits tersebut dalil akan terlarangnya bagi yang memakan bawang putih dan sejenisnya dari masuk masjid, walaupun masjid dalam keadaan kosong”
Keempat, terlarangnya masuk masjid bagi yang memakannya bukan karena keringanan untuk tidak ikut sholat jama’ah, akan tetapi mencegah agar tidak menimbulkan gangguan, sebab malaikat akan terganggu demikian pula halnya dengan sesama bani Adam, seperti dalam hadits Jabir riwayat Muslim.
Masalah ketiga, larangan masuk masjid bagi yang memakan bawang merah atau bawang putih, ini juga meliputi makanan lain yang menimbulkan bau, seperti yang Saudara sebutkan dalam pertanyaan. Berkata ibnu Rojab, “Ini menyangkut dengan memakan makanan yang menimbulkan bau.” (Silahkan lihat juga perkataan ibnu Daqiqil ‘Ied dalam Al Ihkam). Demikian pula halnya dengan bau mulut dari perokok (Lihat Syarhul Mumthi’: 4/456).
Masalah keempat, tidak dibolehkan bagi mereka yang memakannya untuk masuk masjid bila masih tercium baunya yang dapat mengganggu kecuali bila sudah tidak tercium baunya maka boleh, dengan dalil hadits Umar yang Saudara kemukakan pada pertanyaan. Wal ilmu indallah.
bismillah.jpg (640×290)

Berikut adalah dauroh dengan Al Ustadz Usamah Faishol Mahri, Lc dengan tema “Adab Seorang Muslim“, pada hari Ahad 16 Januari 2011 pukul 09.00 – 13.00 bertempat di Masjid Agung Sleman.



Klik kiri link di bawah ini untuk mendowload:
Adab Ketika Duduk Dalam Majelis | 12,6MB


Sumber:
http://atstsurayya.wordpress.com/category/adab-akhlaq/